Sunday, August 23, 2009

RAMADHAN BERSAMA RASULULLAH SAW ( SIRI 1 )


Sesungguhnya, bulan Ramadhan adalah bulan mulia lagi penuh berkat yang ditunggu-tunggu oleh kaum muslimin. Namun, sudahkah kaum muslimin mempersiapkan dirinya di dalam menyambut tamu yang agung ini? Sesungguhnya, tidak mempersiapkan diri di dalam menyambut tamu yang agung ini adalah suatu kerugian dan satu sikap yang tidak menghormati bulan yang mulia ini. Oleh karena itulah, di dalam menyambut bulan yang mulia ini, saya berusaha menyusun sebuah tulisan yang sangat sederhana ini, sebagai bekalan dan panduan ringkas di dalam menghadapi bulan Ramadhan. Method tulisan inilah adalah bersumberkan kepada Al-Quran dan Hadis-hadis yang shahih. Ia dinamakan “Menyambut Ramadhan Bersama Rasulullah SAW” supaya sepanjang Ramadhan ini kita menghayati Sunnah-sunnah baginda supaya puasa kita lebih sempurna Insyaallah. Apa yang ingin saya jelaskan, betapa pentingnya agama ini dibina di atas dalil. Sesiapa sahaja boleh berbicara tentang agama, sehebat mana dia, mintalah kemukakan dalil syarak. Agar agama tidak menjadi jualan murah yang diberi lesen kepada sesiapa sahaja untuk mewakili Allah dan Rasul-Nya tanpa bukti. Contoh-contoh puasa adalah sempena Ramadan yang masih kita lalui. Banyak lagi contoh lain jika ingin dibicarakan. Disiplinkan diri kita untuk merujuk dalil dan sumber yang shahih bila berbicara soal agama. Semoga puasa kita mendekatkan kita kepada sumber yang agung; al-Quran dan al-sunnah. Namun saya percaya banyak kelemahan di sana sini kerana kejahilan dan kelemahan saya sendiri. Semoga apa yang dihasilkan ini berguna dan bermanfaat bagi kaum muslimin dan menjadi saham bagi kita di dalam menghadapi hari, dimana harta dan anak-anak tidaklah befaedah sedikitpun, kecuali hati yang selamat.



Muqaddimah

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui. (beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”

( al-Baqarah : 183-185)

Pengajaran Ayat

1. Allah mewajibkan puasa terhadap kaum mukminin sebagaimana Allah wajibkan atas orang-orang sebelum mereka yang mana di dalam puasa ini terdapat faedah-faedah bagi dunia dan akhirat.

2. Diperolehnya tingkatan takwa kepada Allah Azza wa Jalla di dalam puasa.

3. Puasa wajib itu hari-harinya spesifik tertentu, namun tidaklah lebih dari tiga puluh hari.

4. Orang yang sakit dan musafir, diperbolehkan berbuka pada bulan Ramadhan dan wajib atas mereka menggantinya (qodho’).

5. Dahulu, ada pilihan antara berbuka di bulan ramadhan dan membayar fidyah atau berpuasa, kemudian hukumnya dimansukh (dihapus) dan berpuasa di bulan Ramadhan menjadi wajib hukumnya.

6. Keutamaan bulan Ramadhan dan keutamaan Al-Qur`an yang Allah turunkan di dalamnya.

7. Wajibnya berpuasa atas mukallaf (orang yang mendapatkan beban kewajiban) yang mendapati bulan Ramadhan.

8. Syariat Allah yang samhah (toleransi) dan mudah, jauh dari kesukaran dan kesulitan.

9. Mengagungkan Allah dengan bertakbir pada hari ‘ied ( Hari Raya ) dan ucapan syukur atas nikmat-nikmat Allah.

Puasa Termasuk Rukun Islam

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda:

”Islam dibangun atas lima hal :

1. Syahadah (persaksian) Laa ilaaha illalloh لا معبودا بحق إلا الله] : tiada sesembahan yang hak kecuali Allah] dan Muhammad Rasulullah Muhammad yang Alloh mengutus beliau untuk menyampaikan agama-Nya dan wajib mentaati beliau di dalam semua yang beliau sampaikan dari Allah.]

2. Mendirikan solat [menunaikan pada waktunya dengan memenuhi rukun-rukun dan kewajipan-kewajipannya dengan tenang dan khusyu’.]

3. Menunaikan zakat [Apabila seorang muslim memiliki sekurang-kurangnya
85 gram emas atau wang yang senilai dengannya, maka ia harus membayarkan zakatnya sebesar 2.5 persen setelah satu tahun. Adapun selain wang maka ada ukurannya tersendiri.]

4. Menunaikan haji ke baitullah [bagi orang yang memiliki kemampuan, yaitu orang yang mampu membiayai perjalanan pergi dan pulang beserta nafkahnya sedangkan ia tidak memiliki hutang.]

5. Berpuasa Ramadhan [yaitu menahan diri dari makan, minum, jima’ (berkumpul dengan isteri) dan setiap hal yang dapat membatalkan puasa dari fajar sampai terbenamnya matahari dengan niat untuk beribadah kepada Alloh Ta’ala.]
(Muttafaq ‘alaihi)

Puasa Ramadhan Dan Hukumnya

1. Definisi puasa : ialah menahan diri dari makan, minum, jima’ dan seluruh hal yang dapat membatalkannya dengan niat beribadah kepada Allah Ta’ala bermula terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.

2. Hukumnya : wajib atas setiap muslim yang telah baligh (dewasa), berakal, mampu melaksanakannya dan mukim (menetap). Wajib pula bagi wanita apabila telah suci dari haidh dan nifas (darah pasca bersalin).

3. Ramadhan ditetapkan dengan melihat hilal (anak bulan sabit) atau menyempurnakan Sya’ban sebanyak 30 hari [apabila terhalang melihat hilal]. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda :

“Berpuasalah karena melihat hilal dan berbukalah karena melihatnya. Apabila (penglihatan) kalian terhalang maka sempurnakan bulan Sya’ban tiga puluh hari.” (Muttafaq ‘alaihi)

4. Hukum Niat : wajib berniat untuk puasa ramadhan dan bagi orang yang berpuasa cukuplah baginya meniatkan di dalam hatinya. Tidak ada dalilnya melafazhkan niat baik ketika puasa ataupun sholat. Barangsiapa yang bersahur sebelum fajar maka ia telah berniat dan barangsiapa yang menahan dari makan, minum dan pembatal puasa di tengah hari dengan ikhlas kepada Alloh, maka ia telah berniat walaupun ia tidak bersahur. [Lihat Fiqhus Sunnah].

Keutamaan Ramadhan dan Puasa

1. Allah Ta’ala berfirman :

”Bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur`an”
[QS Al-Baqoroh : 185].

2. Allah Ta’ala berfirman :

”Sesungguhnya kami menurunkannya di malam lailatul qodar.”
[QS Al-Qodar : 1].

3. Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda :

”Apabila Ramadhan telah masuk, pintu-pintu langit dibuka dan pintu-pintu jahannam ditutup serta syaithan-syaithan dibelenggu.”

Di dalam riwayat lain :

”Apabila Ramadhan telah datang, pintu-pintu surga dibuka”.

Di dalam riwayat lain :

”Pintu-pintu rahmat dibuka”.

[Muttafaq ’alaihi]

4. Di dalam hadits riwayat Turmudzi :

”Berseru seorang penyeru, wahai orang yang menghendaki kebaikan lakukan dan laksanakanlah, wahai orang yang menghendaki keburukan kurangilah. Dan Allah memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka dan hal ini terjadi setiap malam sampai berakhirnya Ramadhan.”
[dihasankan oleh al-Albani].

5. Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda :

”Setiap amal anak Adam dilipatgandakan, kebaikan diganjari sepuluh kali ganda yang sepadan dengannya hingga sampai seratus kali ganda, bahkan hingga sampai kepada apa yang Allah kehendaki. Allah Azza wa Jalla berfirman : kecuali puasa, karena sesungguhnya puasa itu untukku dan Aku sendirilah yang akan membalasnya. Ia meninggalkan syahwat dan makannya hanya karena Aku. Bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan, yaitu kegembiraan tatkala ia berbuka dan kegembiraan tatkala ia bertemu dengan Rabb-nya. Sungguh bau mulut seorang yang berpuasa itu adalah lebih harum di sisi Allah dibandingkan harumnya kesturi.”
[muttafaq ’alaihi].

6. Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda :

”Sesungguhnya di dalam syurga ada sebuah pintu yang disebut dengan ar-Royyan. Orang-orang yang berpuasa masuk darinya pada hari kiamat, dan tidak ada seorangpun selain mereka yang dapat memasukinya. Apabila mereka (orang-orang yang berpuasa) telah memasukinya pintu tersebut ditutup, dan tidak ada lagi seorangpun yang dapat memasukinya.”
[Muttafaq ’alaihi].

7. Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda :

”Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan keimanan dan ihtisab (mengharap balasan dari Allah) maka diampuni dosa-dosanya yang terdahulu.” [Muttafaq ’alaihi].

8. Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda :

”...antara sholat lima waktu, antara Jum’at yang satu ke Jum’at yang lain dan antara Ramadhan yang satu ke Ramadhan yang lain, terdapat kafarat (penghapus dosa) diantaranya, selama dosa-dosa besar dijauhi.”
[HR Muslim].

9. Dari Abi Umamah beliau berkata :

Aku mendatangi Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam dan aku berkata : ”Tunjukkan padaku amalan yang dapat memasukkanku ke surga.” Beliau menjawab : ”berpuasalah karena tidak ada yang sepadan dengannya.” Kemudian aku mendatangi beliau kedua kalinya, beliau tetap berkata : ”Berpuasalah”.
[Shahih, HR Ahmad].

10.Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda :

”Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Alloh, melainkan Allah jauhkan pada hari itu wajahnya dari neraka sejauh tujuh puluh kharif (jarak perjalanan).” [HR Muslim].

11.Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda :

”Puasa dan Al-Qur`an memberikan syafa’at bagi seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata : Wahai Rabb, sesungguhnya aku telah menahannya dari makan dan syahwat di siang hari, maka berilah dia syafa’at karenaku.”
[Shahih, HR Ahmad dan selainnya].

No comments:

Post a Comment